Jumat, 22 Mei 2009

Dana BOS Sekolah Salafiah Diduga Dipotong

Friday, 08 May 2009
Lembaga Departemen Agama (Depag) Kabupaten Bogor, kembali diterpa isu tak sedap, sejumlah oknum pegawainya diduga telah memotong dana Bantuan Operasonal (BOS) Salafiah untuk tingkat SMP, terhadap sekitar 56 SMP Salaflah yang dikelola oleh Pondok Pesantren di Kabupaten Bogor. Besarnya pemotongan tersebut antara Rp 2 juta hingga Rp lO juta per sekolah untuk setiap triwulan, yang diduga dilakukan sejak tahun 2005 lalu hingga sekarang. "Memang tidak ada bukti transaksinya, tapi kami yang menyerahkan langsung ke okum pegawai setiap kali pencairan," kata Bendahara SMP Salafiah Roudhotul Fallah, Holil, Kamis (7/5) di Cibinong, Kabupaten Bogor. Modusnya kata dia, setiap kali ada pencairan dana BOS, petugas dari Depag tersebut mengikuti proses perncairannya yakni di Kantor Giro Bogor. "Kemudian seluruh pimpinan pondok pesantren yang telah mencairkan dana BOS untuk sekolahnya menyerahkan sebagian uang ke petugas pokja salafiah Dpag tersebut yang besarnya bervariasi antara Rp.2 juta – Rp.lO juta persekolah," tandasnya. Menurutnya meskipun pimpinan pondok pesantren tersebut, menyerahkan pemotongan sebagaian uang BOS ke petugas Depag Kabupaten Bogor, mereka umumnya tidak berani melaporkan karena takut dana BOS untuk sekolah mereka distop oleh pihak Depag. "Tapi ini kan tidak bi-sa dibiarkan terus terjadi, karena itu kami melaporkan masalah ini ke DPRD. Tapi tidak menutup kemungkinan kasus ini juga akan kami laporkan ke kejaksanaan," ujarnya. Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Suprijanto mengatakan pihaknya akan segera memanggil kepala kantor Depag Kabupaten Bogor untuk dimintai penjelasan tetang laporan dugaan pemotongan BOS tersebut. "Dalam waktu dekat ini bersama dengan komisi B, kami akan panggil mereka (Depag.Red)," tandasnya. Dikatakan Suprijanto, Pimpinan Ponpes yang menjadi korban pemotongan tersebut seharusnya melaporkan kasus tersebut kepada pihak terkait. 'Tidak perlu takut, se-bab yang namanya BOS itu hak siswa. Apa dasarnya jika depag akan menyetop dana BOS," tegas nya. Sementara itu, Koordiantor Lapangan (Korlak) Pendidikan Salafiah Depag Kabupaten Bogor, membantah keras soal tudingan pemotongan dana BOS tersebut. 'Tidak ada pemotongan, itu hanya fitnah." Ditanyakan berapa jumlah sekolah salafiah penerima dana BOS di bawah kendali Depag, ia mengatakan tidak tau persis berapa jumlahnya. Tidak hafal pak, datanya ada dikantor," katanya. (ugi)

1 komentar:

  1. sungguh amat memilukan bila memang terhasi pemotongan atau pungutan tergadap bantuan, pantas saja banyak mi/mts yg pada ambruk

    BalasHapus